Selamat Pagi Kukunda!

Dalam kematian, manusia berusaha untuk mencegah sebisa mungkin kematian. Seolah kematian adalah hal yang sangat menyakitkan. Dalam film pendek ini, kematian seperti hal yang ditakuti bagi sang tokoh utama. Hari itu, jam 8 lebih sedikit, saat ia keluar rumahnya, itulah waktu baginya untuk mati. Kemudian, dalam animasi ini, diberikan kesempatan kepadanya untuk menghindari kematian tersebut. Dalam animasi pendek ini, terlihat sang tokoh utama sangat ingin menggagalkan proses matinya. Sebenarnya, berapa kali usaha yang dilakukannya tidaklah terlalu penting jika kita melihat dari sudut pandang ini. Pada akhirnya, setelah kredit, pria itu mati oleh petir. Tokoh utama sekali lagi, tidak menerima kematian sebagai hal istimewa dalam kehidupannya. Padahal tanpa kematian, akankah kita dapat dikatakan sebagai hidup? Dalam kasus ini, hidup dan mati adalah satu kesatuan. Jika memang takdir berkata demikian, mengapa kita harus bersusah payah berusaha untuk membelokka...

MO NULIS APA? Sering nggak "mentok" kayak gini? bingung mo nulis apaan. Demi mempraktekkan apa kata para senior, nulis aja, buat waktu tetap untuk menulis, paksakan diri untuk menulis, apa aja! Well, dan sekarang aku nulis, walaupun nggak tahu mo nulis apa! Yang penting udah nulis.  Sebetulnya aku lagi gemes sama masalah bullying! Dan lebih sebel lagi, sama guru2 sok pinter, yang nangani bullying dengan cara super salah, tapi ngotot udah paling  bener! Guru2 kayak gini nih, yang bikin generasi muda  Indonesia hancur! Jadi kalo ada korban karena kasus bullying di sekolah, yang pertama2 harus di minta pertanggungjawaban, ya pihak sekolah! Mereka yang paling bertanggung jawab untuk hal itu! Well, karena tugas Cinderella sudah menunggu, aku sambung lagi besok ya! Janji, harus nulis lagi besok! Salam Upik Abu