Wajah Empat Sahabat Rahmah melempar tas sekolah ke lantai. Wajahnya merenggut kesal. Bunda yang sedang menggosok di ruang tengah, terlonjak kaget. “Eh, anak soleh bunda sudah datang. Kok salamnya nggak kedengeran,ya”, ia mematikan setrika, lalu menghampiri putrinya. “Assalamualaikum”, gadis kecil kelas empat SD itu, mengucapkan salam sambil cemberut. “Waalaikum salam warohmatulahi wabarokatuh”, ibunya tersenyum, “kenapa, cantik?”. Dan pecahlah tangis anaknya, “Rahmah sebel, Bunda! Rahmah nggak mau sekolah lagi!”. Perempuan separuh baya itu terkejut. “Hhmm.. memangnya ada apa, sayang?”, ia berusaha tetap tenang. Bukan menjawab, putri semata wayangnya itu, malah duduk di lantai sambil menangis keras. Percuma memintanya bicara dalam keadaan seperti ini. Lebih baik menunggu sampai tangisnya reda. Bunda ikut duduk di depan Rahmah. Diam. Tapi matanya memandang penuh kasih. Bibirnya tersenyum. Setelah beberapa menit, “Dea sama Carissa, musuhin Rahmah, Bunda”, ujarnya, disela-sela sisa...